Ratusan Ojol Kepung Rumah Warga Sleman: Mobil Polisi Jadi Korban
Ketenangan sebuah kampung di Sleman, Yogyakarta, mendadak berubah menjadi mencekam ketika ratusan driver ojek online (ojol) mengepung sebuah rumah warga pada Selasa malam. Suasana menjadi kacau saat para driver memenuhi jalan kampung yang sempit, menyebabkan kemacetan dan kepanikan warga sekitar.
Insiden ini terjadi akibat dugaan pesanan fiktif yang dialamatkan ke rumah salah satu warga, membuat para driver ojol merasa tertipu setelah membayar pesanan dengan sistem bayar di tempat (COD). Mereka datang secara bersamaan untuk meminta pertanggungjawaban kepada pemilik rumah yang merasa tidak pernah memesan.
Kronologi Kejadian: Dari Pesanan Fiktif ke Kericuhan
Menurut keterangan warga, awalnya beberapa driver ojol datang untuk mengantarkan pesanan makanan dan barang secara bergiliran. Namun, jumlah mereka semakin bertambah hingga ratusan orang berdatangan, memenuhi jalan kampung dan menimbulkan kemacetan.
Para driver yang merasa dirugikan mendatangi rumah pemilik alamat untuk meminta kejelasan, namun karena warga tersebut merasa tidak memesan apa pun, perdebatan pun terjadi. Situasi semakin memanas ketika emosi beberapa driver terpancing akibat kerugian yang mereka alami.
Mobil Polisi Jadi Korban Amukan
Melihat kerumunan yang semakin membludak, pihak kepolisian dari Polsek Sleman datang ke lokasi untuk mengamankan situasi. Namun, saat mencoba membubarkan kerumunan, salah satu mobil patroli polisi justru menjadi sasaran amarah dan mengalami kerusakan pada bagian kaca dan bodi mobil.
Kapolsek Sleman mengkonfirmasi bahwa situasi saat itu sulit dikendalikan karena jumlah driver yang datang sangat banyak, sementara warga sekitar juga panik dengan kerumunan yang semakin ricuh.
Polisi Lakukan Penyelidikan
Pihak kepolisian saat ini sedang melakukan penyelidikan untuk melacak siapa pelaku yang melakukan pesanan fiktif secara masif ke alamat warga tersebut. Polisi menduga tindakan ini dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk menjebak para driver dengan pesanan palsu.
“Kami akan menindak tegas pelaku pesanan fiktif yang merugikan driver ojol dan menyebabkan keributan di lingkungan masyarakat,” ujar Kapolsek Sleman.
Pesan untuk Masyarakat dan Ojol
Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memberikan alamat kepada orang lain serta waspada jika terjadi hal serupa. Bagi para driver ojol, diimbau untuk memeriksa validitas pesanan sebelum melakukan pembelian dengan sistem COD dalam jumlah besar.
Selain itu, perusahaan aplikasi ojol juga diharapkan meningkatkan sistem keamanan pemesanan agar kasus pesanan fiktif yang merugikan driver tidak terulang di kemudian hari.
Harapan Situasi Kondusif Kembali
Kericuhan akibat pesanan fiktif ini menjadi pengingat bahwa tindakan iseng bisa memicu kerugian banyak pihak, bahkan mengganggu ketertiban umum. Pihak berwenang berharap situasi kondusif dapat segera pulih di Sleman, dan masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan tenang.
Sementara itu, proses penyelidikan masih berjalan untuk mengungkap siapa pelaku di balik insiden pesanan fiktif yang memicu ratusan driver ojol mengepung rumah warga hingga berujung pada kerusakan mobil patroli polisi ini.