Persoalan Gula Mencuat: Mentan Amran Gandeng Kapolda Jateng untuk Bertindak
Setelah gencar mengungkap dugaan kecurangan dalam tata niaga beras, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman kini mengalihkan perhatiannya ke komoditas pangan lain yang tak kalah krusial: gula. Lonjakan harga dan indikasi ketidakwajaran dalam distribusi komoditas manis ini mendorong Mentan untuk mengambil langkah cepat dan tegas, salah satunya dengan menggandeng Kapolda Jawa Tengah dalam rangka investigasi dan penertiban.
Langkah ini menjadi bukti bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam melihat gejolak harga dan potensi permainan di balik rantai distribusi pangan pokok nasional.
Masalah Gula: Harga Naik, Distribusi Diduga Tak Wajar
Keluhan masyarakat soal naiknya harga gula dalam beberapa pekan terakhir tak bisa diabaikan begitu saja. Di beberapa wilayah Jawa Tengah, harga gula konsumsi dilaporkan menembus Rp17.000 per kilogram, jauh di atas harga acuan yang ditetapkan pemerintah.
Mentan Amran menilai ada sesuatu yang tidak wajar dalam pola distribusi dan stok gula yang beredar di lapangan. Tak menutup kemungkinan, kondisi ini dipengaruhi oleh praktik penimbunan atau permainan rantai pasok oleh oknum tertentu.
“Kita tidak bisa biarkan harga gula melambung dan memberatkan rakyat. Ini menyangkut kepentingan jutaan rumah tangga. Saya sudah hubungi Kapolda Jateng untuk segera menindak dan mengawasi di lapangan,” ujar Mentan Amran dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (13/7).
Kolaborasi Kementan dan Kepolisian: Langkah Cepat Tangani Dugaan Kecurangan
Melibatkan Kepolisian Daerah (Polda) adalah bagian dari strategi pemerintah untuk mempercepat penindakan terhadap pelaku usaha nakal yang memanfaatkan kelonggaran pengawasan. Mentan menyebut sinergi antara Kementerian Pertanian dan aparat penegak hukum sangat penting untuk menciptakan efek jera dan menjaga stabilitas pangan.
Kapolda Jawa Tengah dikabarkan merespons cepat permintaan tersebut dengan membentuk tim gabungan untuk mengecek gudang distribusi, jalur pasokan, serta harga jual di tingkat pengecer.
“Kami tidak hanya fokus pada beras. Semua komoditas strategis, termasuk gula, harus dikawal dengan baik. Kami ingin harga tetap stabil dan pasokan aman menjelang musim puncak konsumsi,” tegas Amran.
Peringatan bagi Pelaku Usaha: Pemerintah Awasi Ketat
Langkah Mentan Amran menjadi sinyal peringatan keras bagi pelaku usaha di sektor pangan, bahwa praktik spekulatif dan manipulasi distribusi tidak akan ditoleransi. Pemerintah menargetkan tata kelola pangan yang lebih transparan, sehat, dan adil.
Tidak hanya distribusi, aspek produksi, impor, dan mekanisme penyaluran juga akan dikaji ulang untuk menutup celah yang selama ini dimanfaatkan oknum-oknum tertentu.
Mengawal Pangan Demi Rakyat
Kasus gula menjadi bagian dari perhatian besar pemerintah dalam menjamin ketersediaan dan keterjangkauan pangan. Langkah cepat Mentan Amran yang langsung menggandeng kepolisian menunjukkan komitmen nyata dalam melindungi masyarakat dari potensi kejahatan ekonomi di sektor pangan.
Dengan sinergi antar-lembaga dan pengawasan ketat di lapangan, diharapkan tidak hanya harga gula yang kembali stabil, tapi juga kepercayaan publik terhadap sistem distribusi nasional yang lebih adil dan transparan.